1/2 AUTIS

     Orang lain cenderung menganggapku anak nakal, padahal kalau aku bertanya, " Seperti apa sih nakalku itu "? pasti mereka kesulitan menjawab, karena aku tidak pernah menyakiti orang lain bahkan orang lainlah yang selalu menyakiti aku. 
    Aku sering dipukuli teman-temanku, aku dibuat bulan-bulanan temanku, ditarik kesana ditarik kesini sampai aku jatuh bergelimpangan, ditendang, dilempar patung kayu sampai kepalaku bengkak sebesar bola ping pong bahkan sekujur tubuhku sering diolesi dengan ludahnya teman-temanku kemudian mereka semua tertawa-tawa kesenangan dan aku tidak marah, aku hanya bisa diam pasrah.
    Semua yang dilakukan teman-temanku itu tidak pernah aku laporkan ke bu guru atau mamaku. Waktu itu setiap pulang sekolah aku pasti dimarahi sama mama karena badanku bau sekali bekas ludahnya teman-teman yang nempel ditubuh dan bajuku.  
     Suatu hari mama marah karena aku dianggap semakin jorok, aku dibentak mama, aku disuruh mengaku mengapa badanku bau sekali setiap pulang sekolah. Daripada aku dimarahi setiap hari, terpaksa aku cerita apa adanya. 
     Kemudian mama dan papa marah besar karena aku tidak pernah menceritakan yang sebenarnya tentang perbuatan teman-temanku di sekolah. Aku takut mama dan papa marah ke teman-teman dan guruku. 
     Akhirnya papa diam-diam memindahkan aku ke sekolah lain di SD negeri yang ternyata di sekolah yang baru aku juga diperlakukan sama seperti di sekolahku yang lama, malah bu guru juga tidak menyukai aku karena aku dianggap anak autis yang tidak pantas sekolah di sekolah umum. 
     Didalam hati sebenarnya aku menangis karena tidak disukai banyak orang karena aku dianggap anak yang nakal, padahal sekali lagi aku bertanya dalam hati, " kenakalanku seperti apa kok aku tidak diterima oleh lingkunganku ". 
     Aku ingin punya teman yang banyak seperti kakakku yang mempunyai teman banyak, dan aku ingin dianggap anak yang biasa seperti anak-anak seusiaku yang lain. 
     Ya Allah bimbinglah aku agar aku bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa kelak. Amin.